Bebek dan Semut (1)
Sebagian tulisan di bawah ini pernah bebek posting di salah satu milis yahugrup yang bebek ikutin.
Tulisan tersebut sudah bebek ubah sedemikian rupa untuk lebih memenuhi syarat sebagai tulisan yang berdiri sendiri.
————————————————————————————
Formula GatotÂ
Sebagai makhluk geblek yang sok kreatif, bebek waktu kecil dulu banyak mengisi waktu luang dengan percobaan-percobaan gila (nan tak berguna).
Karena di rumah bebek dulu banyak sekali semut (baik yang berwarna merah maupun hitam), maka percobaan yang paling sering dan paling bebek ingat adalah percobaan untuk menemukan formula “cairan pembunuh semut yang paling ampuh”.
Apapun akan bebek campur. Sabun, shampo, krim kulit, balsem, garam, dll dll. Setelah itu campuran tersebut akan diaduk-aduk dan bebek sembunyikan di sudut ruangan supaya ramuan tersebut mepunyai waktu yang cukup untuk bereaksi (Anggap saja waktu itu bebek sangat mengidolakan Madam Mikmak, seorang penyihir di Majalah Donal Bebek yang gemar membuat ramuan tak jelas). Setelah ramuan tersebut dianggap cukup “matang”, lalu bebek akan mengadakan uji coba ke semut-semut yang sibuk berlalu lalang. Hasilnya: Kebanyakan semut-semut sial tersebut akan mati “tenggelam” dalam cairan tak jelas yang bebek buat.
Suatu kali, bebek sendiri lupa akan ramuan ajaib yang bebek sembunyikan selama berhari-hari. Setelah bebek tengok kembali, ramuan tersebut telah menjadi beku (baca: padat dan sangat keras). Dengan berat hati bebek harus membuang gelas plastik ungu berbentuk pinguin itu (Gelas percobaan bebek).
Bantai!!Â
Selain memakai “senjata kimia” yang tidak pernah jelas campurannya, bebek juga melakukan pembantaian secara manual terhadap semut-semut tersebut. Jika yang dibantai adalah semut-semut hitam, maka bebek akan menggunakan tamparan tapak sakti. Jika yang dibantai adalah semut-semut berwarna merah, maka bebek akan menggunakan jurus jari maut.
Perbedaan metode pembantaian tersebut bukanlah tanpa alasan. Semut hitam di rumah bebek (entah jenis apaan) mempunyai karakteristik sebagai pelari yang cepat dan gesit. Jika dikagetkan, maka semut-semut tersebut akan kabur tunggang langgang dengan kaki panjangnya, seakan melayang rendah di atas permukaan lantai. Kecepatan lari mereka memaksa bebek untuk mengeluarkan jurus tapak sakti (Karena kalo pake jari, jangan harap semutnya kekejar). Setelah beberapa kali menampar lantai dengan penuh semangat, maka telapak tangan bebek akan terasa agak perih dan bebek akan menghentikan serangan tersebut untuk beberapa saat (Oleh karena itu bebek kurang suka kalau melakukan pembantaian terhadap semut-semut hitam. Efektivitasnya sangat rendah, yang mati dikit karena tangan bebek keburu sakit duluan).
Sementara itu, semut merah lebih lamban jalannya. Namun gigitannya jelas lebih sakit daripada saudaranya yang berwarna hitam (Lewat pengamatan sederhana seperti ini, bebek kecil seakan disadarkan. Tuhan menganugrahkan kelebihan yang berbeda bagi setiap makhluknya. Semut hitam diberikan kaki panjang yang dapat berlari cepat untuk menyelamatkan diri dari musuh. Semut merah dianugrahi gigitan yang menyakitkan sehingga musuh akan kapok untuk mengganggu koloni semut merah). Karena gerakannya yang lamban, bebek akan menggunakan jurus jari maut.
Kalau lagi kerajinan, maka bebek tidak hanya akan menggencet hancur semut-semut merah tersebut, tapi menggesek semut-semut yang sial itu di antara jari telunjuk dan ibu jari, memastikan kalau semut tersebut mati dengan tubuh yang terkoyak-koyak (Daripada mati pelan-pelan dengan menggelepar di lantai).
Salah satu gejala yang bebek ingat dari semut-semut yang bebek bantai adalah, entah kenapa, beberapa jam kemudian bebek akan menemukan “kuburan massal” yang dibuat oleh semut-semut itu sendiri. Mereka akan mengumpulkan mayat teman-teman mereka di suatu tempat tertentu.
Waktu itu bebek sempat berpikir, apakah semut-semut tersebut sedang berduka cita melihat teman-teman mereka yang menjadi korban pembantaian raksasa yang kurang kerjaan? (baca: bebek rewel). Tapi tentunya bebek tidak begitu bersimpati dan kekejaman bebek tidak berhenti saat itu juga.
Bebek mempunyai dendam-dendam tertentu kepada semut-semut di rumah bebek. (Kadang snack atau makanan kesukaan yang sudah dibuka harus dibuang karena sudah dipenuhi semut T__T)
Bersambung ke bagian dua…
6 Comments
Comments RSS TrackBack Identifier URI
Leave a comment
Belum ada alur utamanya… belom jelas maksudnya mau ngomongin apa selain kekejaman.. karena itu seri ke 2 ditunggu segera 😀
Barangkali itu dikumpulin karena semutnya mau makan bangkai sesamanya. Kan namanya juga semut, makhluk tak berakal budi, melihat ada bangkai tergeletak ya sikat aja, dikumpulin utk kemudian dibagikan ke teman2nya yg masih hidup. 😀
bagus kok.. subject perang gini gw suka.. kapan2 bikin juga dunk, tentang holocaust nyamuk, lalat, dsb :D:D
huahuahua jadi de ja vu… dulu gue jg sering nyampur2 yg aneh” buat bunuh” semut. Huhu.. kalo gak semutnya ditaroh di gelas isi bedak gitu… kocak sih jadi semut2 putih :d terus tengelem”in di kolam.. huu apa ini efek dr sekolah di karunia???
hahahahhahaha bebek lucu aj tu artikel..tp jgn diterusin y bek..biarpun semut doank, tetep aja tak baik membunuh sesama hehe..btw, ramuan lo keren jg tuh bisa jd beku gt..ckckckck eh klo mo matiin semut doank meh ga usa boros2 sampo2an kale..aer aj jg ud mate..gimana seh lo
haha… keboo juga dulu suka bgt bunuhin semua semut..