Idol(a)
BTÂ dan males belajar, tapi blum ngantuk.Â
Karena itu daku mengisi waktu luang dengan ngelantur di kedai bakmi.
————————————————————————————————–
Pada awal-awal kepopuleran program American Idol, daku sempat bersitegang dengan guru les inggris daku, Monica, tentang pentingnya komentar sadis dari para juri acara tersebut (baca: Simon Cowell).
Walau daku bukan penggemar acara Idol-Idolan, tapi untuk American Idol, daku gembira-gembira juga untuk sesekali (walau sangat amat jarang sekali) menyempatkan diri menonton acara ini.
Sebagai seekor bebek ga jelas, daku biasanya mencari kesibukan lain sambil menunggu para peserta selesai bernyanyi, entah dengan menonton acara lain, membaca koran ataupun celingak-celinguk melihat capung nyasar yang berpacaran dengan lampu.
Pada detik lagu selesai dilantunkan, di saat itulah hiburan bagi bebek dimulai! Saatnya menikmati kicauan kejam para juri… Peserta biasanya berdiri mematung dengan ekspresi harap-harap cemas, terutama saat menunggu komentar dari…. Er…., you know who.
Dengan alasan yang sama, terus terang daku lebih suka menonton acara seleksi awal daripada acara final Idol-idolan tersebut. Takjub gituloh, melihat betapa banyaknya orang yang kulitnya (terutama wilayah muka) sudah bermutasi menjadi keras dan tebal sehingga perasaan malu pun memantul tanpa sempat memasuki hati mereka yang paling dalam. (Mulai deh ngelanturnya…)
Kembali ke perdebatan di tempat les inggris. Monica, seseorang yang baik hati dan keibuan, menentang habis praktek pelecehan di depan kamera tersebut. Menurut dia, apa untungnya memberi komentar yang kelewat batas? Bukankah cukup untuk mengatakan bahwa suaranya kurang memenuhi standar acara tersebut? Dengan berkomentar sadis kelewat batas, bukankah para juri tersebut bisa saja tanpa sengaja membunuh bakat terpendam para peserta? Bukankah bisa saja peserta tersebut sebenarnya memang penyanyi bersuara emas, namun karena terlalu demam panggung dan grogi, lalu suaranya menjadi kaku dan karatan? Dan banyak lagi pengandaian yang ia buat untuk mendukung pernyataannya.
Dengan inggris yang pas-pasan, bebek menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kurang (banyak) – lebih (sedikit) sebagai berikut:
1. “Apa untungnya memberi komentar yang kelewat batas?â€
Jawabannya sungguh mudah dan sederhana. Coz… WE LOVE IT!! Tidak bisa dipungkiri bahwa celaan dan hinaan (dan kadang pujian) yang diberikan para juri adalah unsur hiburan yang ditunggu oleh orang-orang yang ga jelas seperti bebek rewel ini. Ayo ngaku secara jujur, dikau juga berpendapat sama kan? 😀
2. â€Dengan berkomentar … bla bli blu … karatan?â€
Untuk yang satu ini, hendaknya kita melihat kembali pada judul acara tersebut: “American Idolâ€. Menurut daku, acara tersebut bertujuan untuk mencari seorang idola yang siap diorbitkan. Ibaratnya, kalau di kolom jodoh, ‘mencari seseorang yang siap nikah’.
Dengan kata lain, seseorang tersebut tidak hanya mempunyai kualitas suara seorang idola, tetapi juga mempunyai mental, semangat juang dan profesionalitas seseorang yang patut disebut sebagai idola. Kualitas suara seseorang tersebut tidak mudah hancur hanya karena grogi atau beban emosi lainnya. Bukan pula seseorang yang masih harus dibina kualitas suaranya.
Lagi-lagi menurut daku, kritik-kritik pedas yang dilontarkan juri tersebut sangat berguna untuk menguji mental peserta seleksi dan berfungsi sebagai latihan mental para calon pemenang di babak final sebelum mereka benar-benar terjun ke dunia profesional tarik suara yang sesungguhnya.
Sejauh ini, mungkin hanya William Hung yang menjadi seorang Idola “lulusan†American Idol yang tidak mempunyai kualitas suara seorang penyanyi profesional. Walau ia dikritik secara tajam oleh para juri, William Hung berhasil lulus dari ujian mental tersebut. William membuktikan bahwa ia mempunyai sikap rendah hati dan mental yang luar biasa kuat. 2 sifat yang sepatutnya dimiliki oleh seorang Idola yang ideal.
3 Comments
Comments RSS TrackBack Identifier URI
Leave a comment
Eh, karna ku ga pernah nonton American Idol, ga tau maksudnya komentar yang kelewat batas atau menjatuhkan atau WE LOVE IT itu yang kaya gimana? Kasih contoh dong!
—————————
Salah satu quote Simon Cowell: \\\”If your lifeguard duties were as good as your singing, a lot of people would be drowning.\\\”
(http://en.thinkexist.com/quotes/simon_cowell)
(bebek)
buebek hihi emank sih gua jg suka bagian simon-nya ngoce..ampe di web2 sini tuh banyak yg kaya cuplikan kusus smua kata2 tajam si cowell itu..*btw, dulu gua nancep-nya ga separah dia kan pas bcanda??!! huahuhehhe* alien kan baik hihihi eh napa sih ini musti masukin imel y..hehe
keboo sih suka bagiannya si simon, soalnya emang dia yang paling menggigit gmn gitu.. hehe